Senin, 09 Desember 2013

Situbondo kotaku


Konon, Situbondo pada zaman dahulu merupakan suatu situ atau danau besar. Pada zaman kejayaan kerajaan-kerajaan Jawa, Situbondo merupakan bagian dari konflik-konflik perebutan wilayah dan kekuasaan kerajaan Majapahit dengan kerajaan Blambangan, dan di daerah inilah diyakini perang Paregreg sebagai bagian dari kehancuran Majapahit terjadi.
Penduduk Situbondo berasal dari beragam suku, mayoritas berasal dari suku Jawa dan suku Madura. Pada tahun 1950 sampai 1970-an, kehidupan perekonomian kebanyakan ditunjang oleh industri gula dengan adanya 6 perkebunan dan pabrik gula di sekelilingnya, yaitu diAsembagusPanji, Olean, Wringin Anom, Demas, dan Prajekan. Dengan surutnya industri gula pada tahun 1980 dan 1990-an, kegiatan perekonomian bergeser ke arah usaha perikanan. Usaha pembibitan dan pembesaran udang menjadi tumpuan masyarakat.
Mangga manalagi, gadung, dan arumanis dari Situbondo sangat terkenal dan banyak dicari oleh penggemar buah. Sampai saat ini potensi ekonomi dari perkebunan mangga tersebut masih ditangani secara industri rumah tangga, belum dalam skala industri perkebunan.
Beberapa potensi kekayaan alam lainnya masih "menganggur". Ditengarai kandungan minyak bumi di Kabupaten Situbondo (sekitar Olean) cukup melimpah. Masyarakat Situbondo menunggu investor untuk datang dan mengeksplorasi kekayaan alam yang sampai sekarang "masih tersembunyi".

Pantai Pasir Putih pada tahun 1920-an.
Masyarakat Jawa Timur banyak mengenal Situbondo dari pantai Pasir Putih, suatu tempat rekreasi pantai yang berjarak kurang lebih 23 km di sebelah barat Situbondo. Pasir Putih terkenal dengan pantainya yang landai dan berpasir putih. pada tahun 1960 hingga 1970-an masih banyak habitat laut yang bisa ditemukan dipantai ini. Kuda laut dan batu karang cantik berwarna warni banyak dijual di akuarium penjual ikan hias setempat, namun kini makhluk tersebut tidak dapat ditemui lagi.

Kediaman bupati Situbondo (tahun 1927-1929)

Perubahan nama[sunting | sunting sumber]

Pada mulanya nama Kabupaten Situbondo adalah kabupaten Panarukan dengan ibukota Situbondo, sehingga pada masa pemerintahan Belanda oleh Gubernur Jendral Daendels (± th 1808 - 1811) yang membangun jalan dengan kerja paksa sepanjang pantai utara pulau Jawa dikenal dengan sebutan "Jalan Anyer - Panarukan" atau lebih dikenal dengan "Jalan Daendels", kemudian seiring waktu berjalan barulah pada masa Pemerintahan Bupati Achmad Tahir (± th 1972) diubah menjadi Kabupaten Situbondo dengan ibukota Situbondo berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor. 28 / 1972 tentang Perubahan Nama dan Pemindahan Tempat Kedudukan Pemerintah Daerah.
Kediaman Bupati Situbondo pada masa lalu beluml berada di lingkungan Pendopo Kabupaten, namun masih menempati rumah pribadinya. Pada masa Pemerintahan Bupati Raden Aryo Poestoko Pranowo (± th 1900 - 1924), dia memperbaiki Pendopo Kabupaten sekaligus membangun Kediaman Bupati dan Paviliun Ajudan Bupati hingga sekarang ini, kemudian pada masa Pemerintahan Bupati Drs. H. Moh. Diaaman, Pemerintah Kabupaten Situbondo memperbaiki kembali Pendopo Kabupaten (± th 2002).

 Wisata Pantai Pasir Putih
PANTAI PASIR PUTIH

Wisata Pantai Pasir Putih
Pantai Pasir Putih di Kabupaten Situbondo, Jawa  Timur, dikenal karena hamparan pasirnya yang putih. Tak hanya itu, morfologi pantai inipun terbilang unik. Topografinya yang melengkung menghadap ke laut de
ngan latar belakang hutan membentuk gugusan panorama yang sangat indah. Ke arah  utara, wisatawan dapat melihat luasnya laut utara Jawa dengan garis putih di  pinggir pantai. Di belakangnya, rimbunan hutan menyajikan kesejukan tersendiri.

Pasir Putih merupakan salah satu tujuan wisata  pantai andalan bagi Provinsi Jawa Timur. Hal ini karena letaknya yang  strategis, yaitu di pinggiran jalan utama Surabaya-Banyuwangi. Wisatawan yang  ingin menuju ke Bali (dari Surabaya), atau menuju Gunung Bromo (dari Banyuwangi),  biasanya mampir untuk beristirahat dan menyaksikan keindahan panorama yang  disuguhkan, terutama menikmati eloknya matahari terbenam (sunset).
Keistimewaan
Berbagai macam olahraga laut seperti berenang, menyelam, maupun berselancar dapat dilakukan di pantai ini. Jika enggan  berenang, pengunjung dapat menaiki perahu untuk berlayar dan menikmati pemandangan bawah laut. Beragam hiburan seperti konser musik dan bermacam lomba seperti lomba selancar, memancing, dan lomba perahu nelayan tradisional sering  diadakan untuk memuaskan para wisatawan.

Selain itu, pada bulan Oktober para nelayan  biasanya mengadakan upacara Petik Laut, yaitu melarung makanan, jajanan, dan  kepala lembu ke tengah laut sebagai upaya memohon berkah hasil laut dari Tuhan.  Pada upacara ini tak jarang diadakan pementasan musik ?Gandrung?, yaitu musik  tradisional yang populer di daerah Banyuwangi dan sekitarnya.
Lokasi Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Jawa  Timur.
Akses
Jalur menuju Pantai Pasir Putih terbilang mudah  karena posisinya di pinggir jalan utama Surabaya-Banyuwangi. Arena wisata  pantai ini berjarak + 174 km dari Surabaya atau sekitar 4 jam perjalanan menggunakan bus (angkutan umum) dari terminal Bungurasih, Surabaya. Dari arah Situbondo,  Pasir Putih berjarak + 21 km atau setengah jam perjalanan dari Kota  Situbondo. Dari Ibu Kota Kabupaten ini, perjalanan menuju Pasir Putih dapat ditempuh dengan angkutan umum sepert bus dan minibus.

Harga Tiket
Tiap pengunjung dikenakan biaya tiket sebesar Rp  5.000 (Februari 2008).

Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Untuk pengunjung yang belum mahir berenang, di sekitar lokasi pantai terdapat banyak penyewaan ban-pelampung untuk  bermain-main di tengah laut. Wisatawan juga dapat menyewa perahu yang dilengkapi kota-kaca untuk menyaksikan pemandangan bawah laut. Pengelola wisata juga menyediakan fasilitas kamar mandi, musholla, dan beberapa tempat untuk beristirahat berupa bangku beton yang biasanya dekat dengan para penjaja makanan.

Di tempat ini juga tersedia kios-kios yang menjual souvenir seperti replika perahu serta hiasan dan aksesoris dari kerang. Bagi yang ingin menginap, di sekitar lokasi terdapat penginapan berupa hotel, motel, dan losmen. Tetapi kalau ingin berkemah, ada juga area khusus untuk  berkemah.

TAMAN NASIONAL BALURAN


Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran terletak di Ujung Timur Kabupaten Situbondo masuk dalam wilayah Kecamatan Banyuputih. Obyek wisata ini mudah dicapai mengingat lokasinya yang berada tepat dipinggirJalan Raya menuju Bantyuwangi. Gugusan pantai dari sisi timur hingga utara membentang menjadi batas kawasan Taman Nasional Baluran.

 
Taman Nasional ini merupakan konservasi suaka flora & fauna. Wisatawan dapat menikmati padang rumput dan hutan, dimana didiami sejumlah hewan yang dilindungi, seperti Banteng, kerbau liar, rusa dan Merak. Biasanya hewan tersebut marak dikunjungi wisatawan pada :
  • Juli -Oktober ( musim kawin Banteng )
  • Juli -Agustus ( Musim Kawin Rusa )
  • Oktober - Desember ( musim kawin Merak )
Di sana juga terdapat pantai Bama, pantai yang sangat indah di saat terbitnya matahari.

untuk lebih mengenal kotaku, klik aja disini http://www.situbondokab.go.id/

0 komentar:

Posting Komentar